Studio desain Denmark Johannes Torpe Studio menambahkan bahan alami dan aksen metalik ke interior restoran Kopenhagen Levi, yang diinformasikan oleh masakan Italia dan Jepang.
Dirancang oleh Johannes Torpe Studio bekerja sama dengan restauranteur Copenhagen Consepts, restoran The Levi dibuat sebagai penghargaan untuk penyulingan grappa Italia Romano Levi.
"Romano Levi adalah inspirasi di balik konsep menciptakan suasana hedonistik, yang mengundang restoran untuk dinikmati," kata pendiri studio Johannes Torpe kepada Dezeen.
"Kami juga menggunakan gambarnya sebagai dasar dan inspirasi untuk membuat logo, warna merek, menu dan tekstur kertas livery, serta saat memilih peralatan makan dan peralatan makan."
Dijelaskan oleh studio sebagai "berani dan hidup", desain interiornya bertujuan untuk menciptakan suasana yang memanjakan yang mencerminkan menu perpaduan restoran.
Johannes Torpe Studio menambahkan bar berbentuk U di pintu masuk restoran, yang menampilkan counter marmer hijau di atasnya dengan rak kaca stainless steel yang dipoles dan lampu sorot berbentuk kerucut.
"Kami sangat menyukai restoran klasik Milan, di mana seluruh suasana hedonistik, dan semuanya dimulai di bar dengan minuman beralkohol," kata Torpe.
Lampu dinding krom yang dibuat khusus dengan bentuk organik menciptakan dinding aksen, dirancang untuk menambah penjajaran yang menyenangkan pada hasil akhir alami kayu larch yang digunakan untuk furnitur bawaan dan untuk menutupi balok dan kolom.
Lantai teraso dalam nuansa krem, hijau, dan hijau tua diatur dalam pola geometris untuk membantu menentukan area tempat duduk.
"Tidak diragukan lagi bahwa penggunaan elemen krom pada bar, dinding, meja, dan kursi dengan kain wol sangat kontras dengan pekerjaan plesteran di sekitar area dapur, serta kayu larch yang disikat dalam yang digunakan secara berurutan. seluruh restoran," kata Torpe.
“Perpaduan bahan-bahan tersebut menambah unsur hangat dan lembut yang memiliki akar desain Jepang dan Denmark,” tambahnya.
"Kami bercita-cita agar para tamu merasa berada di ruang ketiga, perasaan bepergian, istirahat dari kehidupan sehari-hari, dan memberikan pengalaman imersif yang harus dilakukan oleh restoran yang luar biasa."
Di samping restoran, kamar mandi diselesaikan dalam warna persik monokrom dengan lampu strip di sekeliling langit-langit yang menonjolkan permukaan dinding yang berusuk.
Restoran lain yang diselesaikan di Kopenhagen termasuk restoran berbintang Michelin yang nyaman dengan dekorasi warna tanah gelap dan restoran dengan perabotan dan perlengkapan yang terbuat dari kayu cemara Douglas.
Fotografi ini oleh Alastair Philip Wiper.
Desain Interior Industrial Dengan Aksen Kuning Berenergi
Previous Post
Related Post :