Kayu yang diberi perlakuan tekanan adalah jenis kayu yang telah diolah dengan bahan pengawet untuk meningkatkan ketahanannya terhadap pembusukan dan pembusukan.
Proses ini sering digunakan untuk membangun geladak, pagar, dan struktur luar ruang lainnya. Dalam posting blog ini, kita akan membahas sejarah kayu yang diberi perlakuan tekanan, bagaimana cara pengolahannya secara kimiawi, apa manfaatnya, dan bagaimana itu digunakan dalam berbagai aplikasi.
Sejarah Kayu yang Diperlakukan dengan Tekanan
Kayu yang diberi perlakuan tekanan pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an oleh para ilmuwan yang mencari cara untuk mengawetkan kayu dari pembusukan dan pembusukan yang disebabkan oleh serangga dan jamur.
Proses ini melibatkan pemaparan kayu dengan tekanan tinggi bersama dengan perawatan kimia yang membantu melindunginya dari pembusukan, pembusukan, dan kerusakan lain yang disebabkan oleh kelembapan atau hama seperti rayap.
Proses ini ditingkatkan dari waktu ke waktu karena pengawet yang lebih efektif dikembangkan. Saat ini, sebagian besar kayu yang diberi perlakuan tekanan terbuat dari pinus kuning selatan karena sudah tersedia dan mudah dikerjakan.
Proses Perlakuan Kimia dari Kayu yang Diberi Tekanan
Proses pengolahan secara kimia dimulai dengan memasukkan kayu ke dalam tangki besar berisi air dan satu atau lebih bahan kimia pengawet.
Tangki kemudian diberi tekanan yang memaksa pengawet jauh ke dalam serat kayu di mana mereka membentuk ikatan dengannya.
Setelah proses perawatan selesai, kayu tersebut harus menjalani pengujian yang ketat untuk memastikannya memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh badan pengatur seperti ASTM International (sebelumnya dikenal sebagai American Society for Testing Materials).
Proses yang diberi tekanan adalah proses yang melelahkan dan rumit, di mana kayu yang dirawat harus melalui beberapa langkah untuk memastikan keefektifannya. Setelah kayu dimasukkan ke dalam tangki dengan bahan pengawetnya, tangki kemudian diberi tekanan.
Hal ini memberikan kekuatan yang sangat besar pada bahan kimia perawatan, memaksanya masuk ke setiap sudut dan celah serat kayu. Dengan mengikat serat-serat rapuh itu, lapisan pelindung telah terbentuk yang melindungi dari potensi bahaya seperti pembusukan atau pembusukan.
Setelah menyelesaikan proses kimia ini, setiap bagian perlu diperiksa dan diuji sebelum disertifikasi aman oleh organisasi seperti ASTM International.
Proses terperinci ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian tetapi pada akhirnya menghasilkan kayu yang tahan lama dan tahan lama yang dapat bertahan melawan apa pun yang ditawarkan oleh Alam.
Penggunaan Kayu dengan Perlakuan Tekanan
Kayu yang diberi tekanan adalah pilihan ideal untuk proyek apa pun yang membutuhkan daya tahan dan ketahanan tingkat tinggi terhadap pembusukan, jamur pembusukan, rayap, dan banyak lagi.
Apakah Anda sedang membangun dek atau pagar luar ruangan, dermaga atau gazebo, furnitur taman, atau dinding tiang dalam ruangan atau balok lantai, kayu yang diberi perlakuan tekanan dapat menangani pekerjaan tanpa mengandung bahan berbahaya seperti kayu yang diberi perlakuan CCA (Chromated Copper Arsenate) tidak .
Selain itu, Anda bisa cat atau noda kayu yang diberi tekanan untuk tampilan khusus jika diinginkan untuk menambah bakat dalam aplikasi apa pun. Oleh karena itu, kayu yang diberi tekanan merupakan bahan yang sangat diperlukan dalam proyek konstruksi Anda.
Kesimpulan
Kayu yang diberi perlakuan tekanan telah ada sejak tahun 1930-an ketika para ilmuwan menemukan cara untuk merawat kayu agar bertahan lebih lama di luar ruangan tanpa membusuk atau membusuk karena kelembapan atau hama seperti rayap.
Proses perawatan terdiri dari memberi tekanan pada tangki berisi air dan satu atau lebih pengawet kimia yang dipaksakan jauh ke dalam serat kayu di mana mereka membentuk ikatan dengannya.