Baik membangun rumah atau furnitur, kebanyakan orang masih lebih memilih kayu. Mereka mudah dibentuk, dipotong, diwarnai, dan dicat. Jadi, mereka sangat stabil.
Namun, Anda harus memilih apakah akan menggunakan kayu yang dirawat atau yang tidak dirawat tergantung di mana Anda akan menggunakannya. Jadi, dalam posting ini, kita akan membahas perbedaan utama antara kayu yang dirawat dan yang tidak dirawat. Jangan lewatkan karena juga akan menyatakan mana yang lebih baik.
Perbedaan utama antara kayu yang dirawat dan yang tidak dirawat
Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa kayu yang dirawat diaplikasikan dengan bahan kimia sedangkan kayu yang tidak dirawat tidak. Bahan kimia yang digunakan untuk kayu olahan bertindak sebagai perlindungan terhadap serangga dan hama. Kamu bisa klik disini jika Anda mencari lantai, cladding, dan log lap berkualitas tinggi yang dirawat dan tidak dirawat. Jika Anda lebih suka opsi yang paling aman, pilih kayu yang tidak diolah. Jenis ini paling baik jika Anda memiliki hewan peliharaan dan anak-anak juga.
Kayu yang dirawat vs yang tidak dirawat—mana yang lebih baik?
Keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Jadi, Anda hanya bisa memutuskan mana yang lebih baik tergantung bagaimana Anda menggunakan kayu tersebut. Misalnya, kayu yang dirawat bertahan lebih lama, bahkan ketika terkena elemen, sehingga sebagian besar pemilik rumah menggunakannya untuk struktur luar ruangan yang tidak sering dijangkau atau disentuh orang, seperti pagar taman atau atap gudang.
Di mana menggunakan kayu yang tidak dirawat?
Kayu yang tidak diolah biasanya digunakan untuk struktur interior karena mudah menyerap noda atau cat. Ini juga digunakan untuk perabotan halus, pintu interior, lemari, lantai kayu keras, dll. Jika Anda membutuhkan bahan yang aman untuk bersentuhan dengan orang, makanan, atau hewan peliharaan, pilihlah kayu yang tidak diolah. Tidak masalah jika Anda menggunakannya di dalam atau di luar.
Tapi bagaimana Anda bisa melindungi kayu yang tidak dirawat dari pewarnaan dan lengkungan karena kerusakan air? Anda dapat menggunakan bahan yang aman untuk mengolah kayu, seperti minyak nabati, produk lilin, lak, dll. Di sisi lain, beberapa spesies kayu memiliki bahan kimia alami yang melindungi mereka dari serangga dan cuaca buruk. Di antara jenis kayu tersebut adalah:
- kayu merah. Kayu ini secara alami tahan terhadap jamur, serangga, dan api karena kadar taninnya yang tinggi. Mereka tidak menghasilkan pitch atau resin, membuat kayu cepat rusak. Redwood memiliki kulit kayu kemerahan, tebal, dan bernas yang melindunginya dari unsur-unsur keras.
- pohon cedar. Ini adalah salah satu kayu yang paling tahan lama karena ketahanan kelembabannya yang tinggi. Cedar juga tahan terhadap kerusakan dan pembusukan serangga. Ini memiliki faktor penyusutan dan kepadatan yang rendah, membuatnya dua kali lebih stabil dari kebanyakan kayu lunak.
- cemara. Kayu ini menghasilkan minyak pengawet alami yang disebut cypressence. Zat ini membuat cemara tahan terhadap pembusukan, serangga, korosi kimia, dan elemen lain yang dapat menyebabkan kerusakan.
- kayu jati. Ini adalah bahan yang ideal untuk struktur luar ruangan karena dapat menahan cuaca yang keras. Ini menghasilkan minyak alami yang menolak air, memungkinkannya untuk menghindari retak, melengkung, dan menjadi rapuh.
membawa pergi
Saat menangani kayu yang dirawat, kenakan sarung tangan, masker debu, dan kacamata pengaman untuk melindungi diri Anda dari bahan kimia. Kayu yang dirawat tidak mengandung bahan kimia yang sangat berbahaya seperti kromium dan arsenik. Namun, zat yang dikandungnya masih tidak aman untuk paparan manusia dan hewan.