Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan. Ini menyediakan semua nutrisi penting serta energi untuk membantu orang tumbuh, berkembang, dan, yang terpenting, bertahan hidup. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua produk yang ada di pasaran bisa aman. Itu sebabnya Anda harus penuh perhatian saat berbelanja makanan.
Belakangan ini, kasus penyakit bawaan makanan terus bertambah. Meskipun pasokan makanan Amerika adalah salah satu yang paling aman di dunia, diperkirakan 48 juta orang menderita penyakit bawaan makanan setiap tahunnya. Itu satu untuk setiap enam orang Amerika setiap tahun.
Jumlah yang meningkat ini memberi tekanan berat pada industri makanan, memaksa mereka untuk mengadopsi teknologi (misalnya, detektor dan sinar-X) untuk menghasilkan makanan yang aman dan berkualitas. Produsen makanan sering pergi membandingkan detektor logam dan mesin sinar-X untuk meningkatkan dan merampingkan proses keamanan pangan mereka.
Nah, untuk kali berikutnya Anda mengunjungi toko kelontong, berikut tips dan trik belanja makanan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan untuk mencegah penyakit dan penyakit bawaan makanan.
- Periksa Kerusakan Fisik Dan Cacat
Sebelum memasukkan barang ke dalam keranjang belanjaan, pastikan untuk mengevaluasi penampilan fisiknya secara menyeluruh. Jika tidak, Anda mungkin membeli produk dengan cacat kecil atau besar. Cacat tersebut dapat mempengaruhi mutu dan keamanan pangan.
Yang mengatakan, berikut adalah beberapa tips yang mungkin ingin Anda gunakan:
- Periksa Penyok: Penyok adalah tanda umum kerusakan fisik. Ini berarti produk tertentu telah salah ditangani selama produksi atau distribusi. Jika suatu produk memiliki penyok, patogen dapat masuk dan mencemari makanan.
- Periksa Memar: Memar merupakan tanda kerusakan fisik yang sering terjadi pada produk mentah (misalnya buah dan sayuran). Seperti penyok, mereka meninggalkan area di mana bakteri penyebab penyakit dapat tumbuh, menyebabkan makanan rusak lebih cepat dari tanggal kedaluwarsa yang ditunjukkan.
- Periksa Untuk Paket Rusak: Konsumen yang tidak memeriksa barang sebelum membeli sering berakhir dengan mengambil produk dengan kemasan yang rusak. Kemasan yang rusak menyisakan ruang yang cukup bagi mikroorganisme untuk tumbuh dan mencemari makanan.
- Periksa Kaleng Menggembung: Tonjolan adalah tanda cacat produk serius yang biasanya terjadi pada berbagai macam makanan kaleng (misalnya tuna kaleng, acar, dll.). Artinya produk tersebut belum ada disegel vakum dengan baik, mendorong pertumbuhan mikroorganisme seperti Clostridium botulinum. Patogen ini menghasilkan gas beracun di dalamnya, menyebabkan kaleng menggembung.
Produk makanan yang rusak secara fisik dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, seperti diare parah dan dehidrasi. Periksa pantry Anda sekarang dan singkirkan produk yang rusak sesegera mungkin untuk mengurangi risiko kesehatan.
- Periksa Tanggal yang Ditunjukkan
Ada dua tanggal penting yang perlu Anda periksa saat membeli makanan: tanggal terbaik sebelum dan tanggal kedaluwarsa. Tanggal terbaik sebelum menunjukkan bahwa suatu produk tetap pada kualitas terbaiknya hingga tanggal tersebut. Juga, sering ditunjukkan pada makanan yang tidak memerlukan pembekuan atau pendinginan, seperti makanan kering.
Di sisi lain, sebuah tanggal kadaluarsa menunjukkan apakah produk makanan tertentu aman untuk dikonsumsi. Suatu produk dianggap kedaluwarsa setelah tanggal tertentu. Itu tidak boleh dimakan dan harus dibuang sesegera mungkin untuk mengurangi risiko yang dibawanya.
Tanggal lain yang mungkin ingin Anda periksa adalah tanggal produksi. Meskipun tidak sepenting tanggal sebelum dan kedaluwarsa terbaik, mengetahuinya dapat membantu Anda lebih memahami kapan produk tersebut diproduksi.
- Tangani Makanan Berisiko Tinggi Dengan Hati-hati
Makanan berisiko tinggi dapat dengan mudah terkontaminasi oleh bakteri dan mikroorganisme lainnya. Itulah mengapa penting untuk menanganinya dengan sangat hati-hati selama hari-hari belanjaan.
Makanan berisiko tinggi meliputi:
- Daging (mentah dan matang), seperti daging giling, unggas, dan produk lain yang mengandung daging (misalnya, kari, semur, casserole, dan lasagna)
- Telur dan produk berbahan dasar telur, seperti saus salad, custard, puding, mousse, eggnog, dan pai krim
- Produk susu, seperti puding, kue tar, kue keju, susu, krim, yogurt, keju, dan mentega
- Makanan siap saji, seperti roti gulung, pizza, kue beku dan makanan penutup, sandwich, keju lunak, salad buah siap saji
- Pasta dan nasi yang dimasak
- Barang kecil, seperti salami, bologna, dan ham.
- Salad olahan, seperti salad nasi, salad sayuran, dan salad pasta.
Makanan ini tidak boleh berada dalam kisaran zona bahaya suhu (5-60 derajat Celcius). Mereka harus lebih rendah dari 5C atau lebih tinggi dari 60C.
Selain itu, saat membeli makanan berisiko tinggi, Anda ingin memastikan untuk meminimalkan keterpaparannya ke zona bahaya. Ini dapat dicapai dengan membawa mereka pulang secepat mungkin.
Kata Akhir
Saat berbelanja makanan, perhatikan saat memilih barang Anda. Selalu periksa kerusakan fisik, catat tanggalnya, dan tangani makanan berisiko tinggi dengan sangat hati-hati. Dengan tiga tip sederhana ini, Anda akan dapat menyelamatkan keluarga Anda dari penyakit bawaan makanan.